Jumat, 23 Juli 2010

kebutuhan kelangkaan dan biaya peluang

A. Kelangkaan Sumber Daya
Kelangkaan berasal dari kata “langka” yang berarti jarang, sukar didapat atau jarang ditemukan karena sedikit. Dengan demikian kelangkaan dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukan sukar didapatnya sesuatu hal karena jumlahnya yang terbatas.

Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan dari pengolahan sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan inilah yang mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa. Oleh karena itulah, hampir semua brang dan jasa yang kita butuhkan harus kita beli dengan uang.
1. Kelangkaan Sumber Daya Alam
2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
3. Kelangkaan Sumber Daya Modal
4. Kelangkaan Sumber Daya Pengusaha

B. Kebutuhan Manusia

1. Pengertian Kebutuhan
Jumlah dan keragaman kebutuhan manusia dipengaruhi oleh hal berikut:
a. Perkembangan zaman
b. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
c. Tingkat perekonomian
d. Keadaan tempat
e. Waktu Pemenuhan
f. Tingkat Pendidikan
g. Agama dan kepercayaan

2. Macam-macam Kebutuhan

a. Kebutuhan menurut tingkat intensitas atau tingkat kepentingan
  • Kebutuhan Primer
  • Kebutuhan Sekunder
  • Kebutuhan Tersier
b. Kebutuhan menurut sifat
  • Kebutuhan Jasmani
  • Kebutuhan Rohani
c. Kebutuhan menurut waktu
  • Kebutuhan saat ini
  • Kebutuhan masa datang
d. Kebutuhan menurut subject
  • Kebutuhan individu
  • Kebutuhan sosial

C. Alat Pemenuhan Kebutuhan
Kelangkaan dapat terjadi apabila terdapat keterbatasan jumlah alat pemuas kebutuhan dari jumlah kebutuhan manusia.

1. Menurut Kelangkaan
  • Barang ekonomi
  • Barang bebas
2. Menurut Hubungan dengan Barang Lain
  • Barang subsitusi (barang Pengganti)
  • Barang komplementer (barang pelengkap)
3. Menurut Wujud
  • Barang abstrak (barang tidak berwujud)
  • Barang kongkret (barang nyata / berwujud)
4. Menurut Tujuan Penggunaan
  • Barang Produksi (barang modal)
  • Barang konsumsi
5. Menurut Kwalitas
  • Barang superior
  • Barang inferior
6. Menurut Proses Pembutan
  • Barang baku atau mentah
  • Barang setengah jadi
  • Barang jadi

D. Skala Prioritas



Pemahaman

Sumber Daya Alam : Segala sesuatu yang terdapat di alam & dibawah permukaan bumi yg secara langsung atau tidak langsung bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan.
Sumber daya Alam dibedakan menjadi :
  • SDA yang dapat diperbaharui
  • SDA yg tidak dpt diperbaharui : Tanah, Air, Udara, Hutan
Sumber Daya Modal : Barang2 (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain misa : uang, bahan mentah, mesin, perkakas dll

Sumber Daya Pengusaha : Seseorang yang menyatukan ketiga sumber (sumber daya alam manusia & modal).
Orang yang mampu menyatukan ke3 nya adalah orang yg memiliki kepandaian dan modal.

Kebutuhan : Keinginan manusia, baik berupa barang atau jasa, yg dapat memberikan kepuasan bagi jasmani & rohani untuk kelangsungan hidupnya.

Kebutuhan Primer : Kebutuhan pokok yg sangat penting & harus dipenuhi agar kelangsungan hidup seseorang tdk terganggu. (pakaian, rumah, makanan & minuman)

Kebutuhan Sekunder : Kebutuhan kedua yg dapat dipenuhi apabila Kebutuhan Primer telah dipenuhi (jam tangan, pendidikan, tas dll)

Kebutuhan Tersier : Kebutuhan kedua yg dapat dipenuhi apabila Kebutuhan Primer & Sekunder telah dipenuhi (perhiasan, mobil dll)

Kebutuhan Jasmani : Kebutuhan fisik atau raga manusia (berkaitan dengan pertumbuhan & perkembangan fisik) contoh : makanan, minuman, olahraga, pakaian dll

Kebutuhan Rohani : Kebutuhan akan berbagai hal spiritual, intelektual, mental & moral (beribadah, berekreasi)

Kebutuhan saat ini : Kebutuhan yang mendesak. Misalnya minuman u seseorang yang haus, obat bagi yg sakit, makanan bagi yg lapar

Kebutuhan yang akan datang : Kebutuhan yg pemenuhannya dapat ditunda sementara karena memerlukan waktu yg cukup lama & bersifat protektif (jangka panjang) yakni untuk berjaga-jaga (menabung, tanah, deposito< asuransi dll)

Kebutuhan individu : (kebutuhan perorangan) kebutuhan yang hanya bermanfaat & diperlukan u diri sendiri. (sepatu, pakaian, buku tulis)

Kebutuhan Sosial : (kebutuhan kelompok) digunakan u kepentingan bersama (rumah sakit, jembatan, kendaraan umum dll)

Barang ekonomi : Alat pemenuhan kebutuhan manusia yg jumlahnya terbatas & u memperolehnya dibutuhkan pengorbanan berupa uang / tenaga (baju, buku tulis, sepatu dll)

Barang bebas : Alat pemenuh kebutuhan yg jumlahnya tidak terbatas dan manusia relatif mudah untuk memperolehnya, hanya tenaga (air, sinar matahari, udara dll)

Barang subsitusi (barang Pengganti) : Alat pemenuh kebutuhan yg dpt digantikan kegunaanya (payung diganti jas hujan)

Barang komplementer (barang pelengkap) : Suatu barang yg akan bermanfaat jika ditambah barang lain ( pen ditambah buku)

Barang abstrak (brg tdk berwujud) : Alat pemenuh kebutuhan yg tdk dpt di lihat, diraba akan tetapi wujudnya dapat dirasakan manfaat & kegunaannya (jasa guru, penjahit dll)

Barang kongkret (brg nyata) : Alat pemenuh kebutuhan dpt dilihat, dirasa & diraba oleh panca indera (pakaian, tas sekolah dll)

Barang Produksi (brg modal) : Barang yg dpt langsung digunakan & dimanfaatkan oleh konsumen, ada yg tahan lama, ada yg cepat habis / basi.

Barang konsumsi : Barang yg dpt digunakan u memproduksi barang2 lain (pabrik, peralatan & mesin)

Barang superior : Barang2 yg berkualitas tinggi (baju yg dijual di butik, barang dgn garansi)

Barang inferior : Barang yg berkualitas kurang baik (barang kaki 5)

Barang baku atau mentah : Barang yg blm diolah lebih lanjut (kayu, hasil tambang dll)

Barang setengah jadi : Barang yg masih perlu proses pengolahan lebih lanjut (kulit u jaket kuli, kelapa sawit u minyak goreng dll)

Barang jadi : Barang yang siap digunakan

Illegal logging : Kegiatan penebangan liar

Skala Prioritas : Daftar urutan kebutuhan pribadi / kelompok yg disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan tingkat penghasilan.
Dan menyusunnya diperlukan tindakan rasional

Tindakan Rasional : Menyesuaikan antara penghasilan dengan barang/jasa yg dibutuhkan.


Bentuk alat pemuas kebutuhan itu ada dua macam, yaitu barang dan jasa.

I.
Barang
Barang yang sering kita gunakanuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· Berwujud
· Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
· Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
Macam barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Menurut cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi:
a. Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Misal, cahaya matahari dan udara.
b. Barang ekonomi, yakni barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya.

2. Menurut kegunannya, barang dikelompokan menjadi:
a. Barang produksi, yakni barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
b. Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung digunakan.

3. Menurut proses pembuatannya, barang dikelompokan menjadi:
a. Barang mentah, yakni barang yangb belum mengalami proses produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.
b. Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain.
c. Barang jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti dan sebagainya.

4. Menurut hubungannyam barang dibagi menjadi:
a. Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan.
b. Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan.

II. Jasa
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang berupa pelayanan, misalnya kita naik angkutan umum, kita memotong rambut di salon dan lain sebagainya. ciri-ciri jasa antara lain :
· Tidak berwujud dan tidak dapat diraba
· Dapat dirasakan
· Bila digunakan tidak habis
Kelangkaan & Biaya Peluang

Biaya Peluang (opportunity cost)

Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mengadakan, mendirikan, atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan barang dan jasa atau memproduksi barang dan jasa, yang dinyatakan oleh satuan uang menurut harga pasar yang berlaku. Biaya peluang terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil keputusan ekonomi. Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan hidupnya.

Dalam waktu yang sama seseorang dapat melakukan berbagai pilihan kegiatan yang harus dipilih. Misalnya seorang siswa harus melakukan pilihan pada waktu yang sama antara bermain bola dengan teman-temannya dan menonton pertandingan sepak bola di tv.

Apabila ia memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan (oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.


Dua pilihan yang harus dipilih dalam satu kondisi waktu yang sama

Biaya sehari-hari

Biaya sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya: biaya transportasi, uang makan, uang belanja.


Apabila terjadi kenaikan harga pada beberapa produk, maka akan berakibat pada penambahan pengeluaran pada biaya sehari-hari. Sebagai contoh, pada tahun 2003 pemerintah melakukan kenaikan tarif baru untuk layanan PLN, PAM, Telpon, dan BBM, walaupun ada beberapa yang ditunda kenaikannya bahkan dibatalkan, tetapi akibat dari ini semua berdampak pada kenaikan harga barang, dan masyarakat sebagai konsumen yang merasakan imbasnya secara langsung. Awalnya dengan pendapatan Rp. 1.250.000 per bulan dapat mencukupi biaya sehari-hari, tetapi akibat adanya kenaikan tarif, menjadi tidak cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar